Biografi Prof. Dr.Bachtiar Aly, MA ~ ACHEH SOCIAL SCIENCE DEVELOPMENT
#header .heading a {content:url(https://lh3.googleusercontent.com/-2gnbatW8xoM/V-vjvt7aZiI/AAAAAAAAABY/0188kqgdBxse8xNklbLzZpc9roWZyiuBgCJoC/w530-h375-p-rw/assd.jpg);text-align:left;}

Saturday 1 October 2016

Biografi Prof. Dr.Bachtiar Aly, MA

Bachtiar Aly (lahir di Banda Aceh, 21 Desember 1949; umur 66 tahun) adalah seorang pakar komunikasi politik Indonesia. Namanya mulai dikenal setelah dia menjabat menjadi duta besar Indonesia untuk Mesir tahun 2002-2005 dan penasihat ahli Kapolri RI saat ini. Dalam masa jabatannya, Dia telah mencatat banyak prestasi, di antaranya berhasil membangun Rumah Indonesia dan memberikan pembinaan bagi 4.488 orang masyarakat Indonesia di Mesir dengan baik.
Kisah sukses Bachtiar Aly dimulai ketika dia menempuh pendidikan publistik di Universitas Padjajaran, Bandung, dan kemudian dilanjutkan di Belanda dan Jerman.[1] Tahun 1980, Dia berhasil menyelesaikan pendidikan S2 nya di Jerman dan meraih gelar Magister Artium (M.A).[1] Setelah meraih gelar tersebut, Dia meneruskan pendidikan (studi)nya ke jenjang S3, dan berhasil meraih gelar Doktor der Philosophie (Dr. Phil) dari Jerman pada tahun 1983.[1] Seusai menamatkan pendidikan doktornya, Bachtiar Aly aktif menulis beberapa buku.[1] Tahun 1988, Bachtiar menikah dengan R.Indrijati Inawangsih dan dikaruniai dua orang anak.

Riwayat Pendidikan :

S1, Publistik, Universitas Padjajaran, Bandung (1971)
S1-S3, Ilmu Komunikasi, Politik dan Sosiologi, Westfaelische Wilhelms – Universitaet Muenster, JERMAN (1984).

Perjalanan Politik :

Bachtiar Aly memulai karirnya di politik sebagai salah satu anggota tim ahli FKP DPR RI di Jakarta pada tahun 1998. Ia juga menjadi salah satu tim ahli MPR RI di Jakarta di tahun yang sama. Kemudian pada tahun 2000 sampai dengan 2005, Bachtiar Aly menjadi tim penasehat Presiden untuk urusan berkaitan dengan Aceh di Jakarta. Ia juga terlibat dalam Kementrian Polkam sebagai penasehat dari 2000 sampai 2002.
Bachtiar Aly mendapatkan kedudukan sebagai Duta Besar Mesir untuk periode 2002-2005. Lalu ia kembali ke Indonesia dan menjadi tim ahli DPR RI dari tahun 2005 sampai 2007.
Sebelum terlibat dengan ormas Nasional Demokrat dan Partai Nasdem, Bachtiar Aly telah lama terlibat dalam organisasi-organisasi lainnya seperti menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan di Perhimpinan Alumni Jerman, Ketua di Komite Profesor untuk Perpustakaan UI, dan ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Guru Besar FISIP UI. Di samping itu, beliau juga sampai sekarang masih menjadi pengurus forum duta besar RI, Jakarta.
Dari tahun 2010, Bachtiar Aly menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan untuk Ormas Nasional Demokrat. Sejak tahun 2013, ia memegang posisi sebagai Ketua Dewan Pakar DPP Partai Nasdem di Jakarta.
Pada 17 Mei 2014, Bachtiar Aly menanggapi tentang kasus yang menimpa Walikota Medan Nonaktif, Rahudman Harahap. Rahudman divonis 5 tahun penjara oleh Mahkamah Agung, dan Bachtiar Aly berkata bahwa elit politik harus dapat menahan diri dan menghindari politik balas dendam.



Karya :
Beberapa karya dia yang telah berhasil dipublikasikan, di antaranya adalah :
Tahun 1984: Geschichte und Gegenwart der Kommunikationssysteme in Indonesien, Peter Lang, Frankfurt am Mainz, Bern, New York.
Tahun 1989: Retorika, UT, Jakarta.
Tahun 1997: Pro PR. Kharisma Aksara, Jakarta.
Tahun 2001: Balada aceh, Insolusi, Jakarta.
Tahun 2004: Melampaui Seperempat Abad Merajut Opini, Kharisma Aksara, Jakarta.

Di luar itu, dia juga menulis buku-buku bidang komunikasi lainnya, seperti Sejarah Media Massa, Refleksi Media Politik, Pergulatan Pers Profesional, Pers Mandiri Beretika, Menuju Radio Independen, Wajah Televisi Kita, Analisis Informasi Internasional, Merajut Mata Rantai Diplomasi-Komunikasi, Kapita Selekta Komunikasi, Komunikasi Bisnis, Dinamika Komunikasi Politik, dan Opini Wacana Demokrasi.

Source : https://id.wikipedia.org