Budaya Aceh | Rumah Adat Aceh ~ ACHEH SOCIAL SCIENCE DEVELOPMENT
#header .heading a {content:url(https://lh3.googleusercontent.com/-2gnbatW8xoM/V-vjvt7aZiI/AAAAAAAAABY/0188kqgdBxse8xNklbLzZpc9roWZyiuBgCJoC/w530-h375-p-rw/assd.jpg);text-align:left;}

Friday 4 November 2016

Budaya Aceh | Rumah Adat Aceh


Rumah Adat Aceh 

Aceh adalah provinsi Indonesia yang terletak di ujung utara Pulau Sumatera. Provinsi Aceh sering pula lekat dengan gelar Daerah Istimewa karena dalam pemerintahannya, negara telah menjamin kekhususannya dalam mengatur hukumnya sendiri, terutama yang berkaitan dengan hukum syariat Islam. Aceh memang erat dengan budaya Islam. Sejarah telah mencatat bahwa Aceh merupakan pintu masuk bagi penyebaran Islam di Indonesia pada masa silam. Hal inilah yang menyebabkan budaya Aceh tak bisa dilepaskan dari campur baur antara budaya Melayu sebagai budaya penduduk aslinya, dan budaya Islam. Salah satu yang bukti yang bisa kita lihat dari adanya akulturasi kedua budaya tersebut misalnya adalah rumah adat Aceh yang bernama Rumah Krong Bade. Rumah Adat Aceh Di kesempatan kali ini, kami akan mengulas informasi seputar rumah adat Aceh tersebut mulai dari sejarah, gaya arsitektur, gambar, struktur, dan nilai-nilai filosofis yang terdapat di dalamnya. Bagi Anda yang ingin tahu bagaimana uniknya rumah adat bernama Krong Bade ini, silakan simak pembahasan berikut



http://www.lihat.co.id/ 


Ciri Khas Rumah Adat Aceh

Rumah Adat Acehmemiliki tangga di bagian depan rumah bagi orang-orang yang akan masuk ke dalam rumah. Rumah Adat Acehmemiliki tangga karena tinggi rumah yang berada beberapa meter dari tanah. Umumnya, tingga Rumah Adat Acehdari tanah adalah 2,5-3 meter. Jumlah anak tangga Rumah Adat Acehumumnya ganjil. Rumah Adat Acehmemiliki bahan dasar yaitu kayu. Rumah Adat Acehjuga memiliki banyak ukiran pada dinding rumahnya. tetapi banyaknya ukiran pada Rumah Adat Acehbergantung dari kemampuan ekonomi pemilik rumah.Ukiran ini pun tidak sama satu dengan yang lain. Rumah Adat Acehberbentuk persegi panjang dan memanjang dari timur ke barat. Atap Rumah Adat Acehterbuat dari daun rumbia.

Makna Rumah Adat Aceh

Rumah Adat Aceh mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Aceh. Rumah ini merupakan identitas dari masyarakat Aceh. Penggunaan bahan materi bangunan yang diambil dari alam mempunyai makna bahwa masyarakat Aceh mempunyai kehidupan yang dekat dengan alam. Ukiran-ukiran pada rumah Adat Aceh pun mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Aceh. Hal ini berhubungan dengan status sosial seseorang dalam masyarakat Aceh. Banyaknya ukiran pada rumah Adat Aceh yang dimiliki seseorang menentukan kemampuan ekonomi dari orang tersebut.


Pembagian Ruangan 

Bagian Bawah Rumah 

Pembagian ruangan dalam Rumah Adat Aceh terdiri dari 4 bagian yaitu bagian bawah, bagian depan, bagian tengah, dan bagian belakang. Setiap ruang memiliki fungsi masing-masing. 

Ruang Bawah 

Bagian bawah Rumah Adat Aceh digunakan untuk menyimpan barang-barang pemilik rumah seperti padi atau hasil panen lainnya. Dapat dikatakan bahwa ruang bawah berfungsi sebagai gudang. Ruang bawah juga dipakai untuk menaruh alat penumbuk padi. Selain itu, ruang bawah juga pusat aktivitas bagi kaum perempuan yaitu membuat kain khas Aceh dan sebagai tempat menjual kain tersebut. 

Ruang Depan 

Ruang depan berfungsi sebagai ruang santai. Ruangan ini bisa dipakai untuk beristirahat bagi anggota keluarga dan juga bagi kegiatan yang sifatnya santai seperti anak-anak belajar. Ruang depan juga bisa dipakai untuk menerima tamu.Ruang depan tidak memiliki kamar. 

Ruang Tengah 

Ruang tengah atau biasa disebut sebagai seuramoe teungoh adalah ruangan inti dari Rumah Adat Aceh dan karena itu, ruangan ini juga dikenal sebagai rumah inong.Berbeda dengan ruang depan, ruang tengah memiliki beberapa kamar di sisi kiri dan sisi kanan.Ruang tengah mempunyai letak lebih tinggi daripada ruang depan. Ruang tengah tidak boleh dimasuki oleh tamu karena ruangan ini hanya khusus untuk anggota keluarga.Anggota keluarga pun tidak semua bisa masuk ke ruang tengah. Umumnya, ruang tengah ini dipakai sebagai ruang tidur kepala keluarga.Pada acara-acara khusus keluarga seperti pernikahan, ruang tengah dipakai sebagai ruang tidur pengantin.Ruang tengah juga dipakai pada acara kematian sebagai ruang pemandian mayat. 

Ruang Belakang 

Ruang belakang atau yang biasa disebut sebagai seurameo likot adalah ruang santai untuk keluarga.Ruangan ini letaknya lebih rendah daripada ruang tengah dan berfungsi sebagai dapur serta tempat keluarga bercengkramah.Ruang belakang sama seperti ruang depan yang tidak memiliki kamar. 

Bahan-bahan bangunan 

Dalam membangun Rumah Adat Aceh dibutuhkan beberapa bahan bangunan. 

1. Kayu adalah bahan utama dari rumah aceh. Kayu digunakan untuk membuat tiang penyangga rumah. 

2. Papan yang digunakan untuk membuat dinding dan lantai rumah. 

3. Bambu atau yang biasa disebut trieng digunakan untuk membuat alas lantai. 

4. Temor atau yang biasa disebut enau digunakan sebagai bahan cadangan untuk membuat dinding dan lantai selain bambu. 

5. Tali Pengikat atau yang biasa disebut dengan taloe meu-ikat digunakan untuk mengikat bahan-bahan bangunan. Tali pengikat ini terbuat dari bahan rotan, tali ijuk, atau kulit pohon waru. 

6. Daun Rumbia atau yang biasa disebut dengan oen meuria yang digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat atap rumah. 

7. Daun Enau digunakan sebagai bahan cadangan untuk membuat atap, apabila daun Rumbia tidak ada. 

8. Pelepah Rumbia atau biasa disebut dengan peuleupeuk meuria adalah bahan dasar untuk membuat dinding rumah dan juga lemari.