Tjut Nyak
Deviana Daudsjah adalah seorang musisi dan professor musik yang berdarah Aceh
dan Minahasa dilahirkan di Jakarta pada tanggal 13 Februari 1958. Mengenyam
pendidikan tinggi musik di Musikhochschule Freiburg Jerman pada tahun 1977,
jurusan piano klasik dan komposisi.
Prestasi
Tjut Nyak
Deviana Daudsjah merupakan rektor sebuah perguruan tinggi Musik International
Music College (Jazz & Rockschulen Freiburg) di Jerman dari tahun 1990
hingga 1995. Salah satu proyek terbesarnya menyusun kurikulum pendidikan tinggi
musik yang mana diakui oleh pemerintah Jerman.
Selama di Eropa,
Deviana meraih beberapa penghargaan, di antara lain dua kali juara 1 vocalist
diajang lomba Nasional Swiss, pianis terbaik Swiss, pendidik musik terbaik
Jerman. Pada tahun 1983 Deviana ditawari rekaman album oleh perusahaan rekaman
dunia BMG Ariola dan Polygram, namun ia menolak oleh karena tidak ingin terikat
pada kontrak selama 7 tahun.
Pada tahun 2005
Deviana dianugerahi Citra Kartini Award yang diberikan oleh Menteri
Pemberdayaan Wanita untuk kontribusinya dalam pendidikan musik di Indonesia.
Pada tahun 2007
Deviana diangkat oleh Dirjen PAUDNi KemDikBud menjadi anggota Konsorsium Musik.
Pada tahun 2009
bersama tokoh-tokoh ternama ia mendirikan Asosiasi Pendidik dan Praktisi Seni
Pertunjukan (PRASASTI) dan Lembaga Sertifikasi Kompetensi Musik yang diakui
oleh Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.
Disamping
mengajar, Deviana juga aktif dalam menulis komposisi musik orchestra serta
modern R&B, di antara lain untuk drama musikal Malin Kundang yang sukses
dipentas di GKJ
Pada tahun 2003
dan Korla Urban Species, sebuah Drama oleh Cornelia Agatha, naskah Tommy Awuy,
yang dipentas di Atrium Sampoerna Strategic Square pada tanggal 21 April 2012.
KARIR
Kegigihan
Deviana membuahkan hasil. Ia menjadi Direktur untuk Jazz & Rockschule
Freiburg Germany, di mana kurikulim yang diciptakannya diakui oleh pemerintah
setempat. Bukan hanya di Jerman, Deviana juga menjadi profesor untuk ensembel,
piano, vokal, improvisasi, choir dan latihan pendengaran di Music Academy Basel
Jazz Departement, Swiss. Di sini ajarannya juga diakui secara resmi oleh Swiss
Association of Music Educators.
Pekerjaan
Deviana tidak berhenti. Walau tinggal dan bekerja di Eropa selama 26 tahun, ia
masih sempat melewati 34 tahun terakhir di Thailand dan Amerika. Festival
kenamaan pun pernah dicicipinya, sebut saja Grand Lancy Jazz Festival di
Genewa, Altreu International Jazz Festival Swiss, Stuttgart Jazz Open Germany,
Lugano Jazz Festival Swiss, serta penampilan memukaunya di National Theater
Basel Swiss, di mana ia dianugerahi sebagai Artis Luar Biasa.
5 kali sudah
Deviana menjadi pemenang pertama kompetisi SoulJazz Band di German pada 1978. 2
kali juara pertama kontes Swiss National and National Swiss TV of Eurovision
Sing di Swiss pada 1982 dan 1983 yang membuatnya ditawari album rekaman
produksi BMG Ariola Swiss dan Polygram Germany. Sayang Deviana menolaknya. Ia
lebih memilih mengejar karirnya secara independen untuk berkonsentrasi di
pendidikan musik. Pada tahun 1997, ia menerima penghargaan sebagai Pianis Jazz
Terbaik di Zuerich-Oerlikon Swiss.
Setelah
melanglang buana di luar negeri, Deviana memutuskan kembali ke Jakarta di awal
tahun 2000. Ia bekerja sama dengan Nick Mamahit - pianis legendaris Indonesia,
membangun Yayasan Daya Bina Budaya dan Institut Musik Daya Indonesia, sebuah
akademi musik independen dengan standarisasi kurikulum internasional di
Indonesia.
Atas
jasa-jasanya, Deviana meraih penghargaan Citra Kartini dari Menteri Peranan
Wanita pada tahun 2005. Di 2007, ia menjadi anggota Departemen Pendidikan
Konsortium Musik RI. Tugas lembaga ini adalah memberi standart National Arts
Curriculum dan National Association of Arts Pedagogue & Practitioners untuk
penyetaraan kualitas Pendidikan Seni di Indonesia.
Sejak membangun
Institut Musik Daya Indonesia pada 2001, Deviana bersama para koleganya sukses
melahirkan 8 mahasiswa dengan gelar Bachelor dan Master di 2006, 2007, dan
2009. Beberapa di antara muridnya sukses. Mereka adalah
komposer/arranger/konduktor dalam film-film ternama seperti LASKAR PELANGI,
PHOTOGRAPH, dan GARUDA DI DADAKU.
Pada 5 Maret
2010 nanti, Deviana menghibur penggemar dan pecinta jazz lewat Java Jazz
Festival di Jakarta International Expo (JIExpo), kawasan PRJ Kemayoran.